Senin, 03 Februari 2014

makalah bolah tangan


MAKALAH PENJASKES
“Permainan Bolatangan”
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengetahuan Umum Olahraga





Disusun oleh :
Nama                           : Edi Raharjo
Kelas                            : 2012B
Dosen Pembimbing     : M. Agung Setyabudi, S.Or



PROGRAM STUDI PENJASKES
STKIP JOMBANG
2014







Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang permainan bolatangan.
Penulis membahas mengenai sejarah perkembangan dan cara bermain bola tangan yang sesui aturan yang benar . Pada penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna memberikan hasil yang terbaik bagi isi penulisan makalah ini. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga penulisan dapat menyelesaikan makalah ini .
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah “Pengetahuan Umum Olahraga” dengan Dosen Pembimbing Bapak M. Agung Setyabudi, S.Or.
Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama untuk penulisan makalah selanjutnya.





                                                                                                                    EDI R.H..Jo
Jombang, 9 Januari 2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang

Olahraga merupakan suatu kegiatan aktivitas teratur dan terencana dengan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan dalam rangka mendapatkan prestasi bagi seorang atlit, Olahraga sangat mudah diterima oleh kalangan masyarakat, banyak masyarakat menghabiskan waktu liburnya pada hari pekan dengan ber-Car free Day, karena olahraga sangatlah murah, menyegarkan, menyenangkan dan menyehatkan. Perkembangan sejarah terus berkembang sampai saat ini selalu ada perbaikan-perbaikan dalam dunia olahraga, namun  sangat hironisnya salah satu cabang olahraga bola tangan untuk di Indonesia kurang diminati bahkan dikalangan masyarakat tidak banyak yang mengetahui tentang olahraga bolatangan (handball) hanya di daerah-daerah tertentu saja sebagian masyarakat berolahraga bolatangan, di sekolah pun hanya di beberapa sekolah yang di ajarkan permainan bolatangan, sangat hironis Olahraga bola tangan yang dapat menimbulkan kerjasama tim, kepedulian sesama mejungjung tinggi sportivitas karena olahraga mengajarkan banyak hal dari peraturan permainan olahraga yang ditaati tidak dilanggar dapat menjadikan perilaku yang disiplin.
Handball adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Handball atau bola tangan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno meskipun menggunakan peraturan yang masih kuno namun dengan ditelusuri oleh Homer dan Odyssey yang di gambarkan pada saati itu, dan handball dikenal dengan sebutan “Fangballspiel” atau permainan tangkap bola.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang, dalam dunia olahraga sendiri harus bisa lebih memperhatikan dan membina, bukan hanya saja sekedar materil melainkan terhadap perkembangan cabang olahraga seperti bola tangan bisa lebih di populerkan bukan hanya tugas negara tetapi ini semua menjadi kebaikan  untuk semua tetap melestarikan warisan sejarah olahraga.




B.      Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Olahraga Bola tangan?
2. Bagaimana Permainan Olahraga Bola Tangan?
3.  Apa saja peraturan yang digunakan dalam permainan Bola Tangan?
4.  Apa saja pelanggaran yang dapat terjadi di dalam permainan Bola tangan?
5.  Bagaimana Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia?

C.  Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar pembaca mengetahui sejarah dan bagaimana perkembangan bola tangan sampai saat ini.
2. Agar pembaca mengetahui tentang aturan-aturan yang ada pada permainan bola tangan.
3. Agar dapat memainkan permainan bolatangan (handball) dengan hal demikian Olahraga bolatangan dapat dikembangkan.















BAB II
PEMBAHASAN
A.   SEJARAH BOLATANGAN
a. Masa Yunani kuno
Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bolatangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola” yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan menggunakan telapak tangan mereka”.
Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
b. Perintis Bolatangan Lapangan Moderen
Bolatangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan jasmani yang memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada tahun 1910.Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha satu pendiri bolatangan lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.
c. Pelopor Federasi Bolatangan Internasional
Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.
d. Sejarah Bolatangan dalam Olimpiade
Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.


B.       CARA BERMAIN BOLATANGAN
Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri, berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
a.    Lapangan 
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
• Panjang lapangan : 40 meter
• Lebar lapangan : 20 meter
• Garis pembatas lapangan : 5 cm
Description: http://4.bp.blogspot.com/-ZvYPGgCBxZs/Uby5F5nvWJI/AAAAAAAAAhM/kGR52z5F7Rk/s400/Slide1.JPG
b.    Gawang 
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
• Tinggi gawang: 2 meter
• Lebar gawang : 3 meter 
Description: http://1.bp.blogspot.com/-8S9XGxA7HCk/Uby5EWyPmmI/AAAAAAAAAhI/1t9d3r1bZG4/s400/Slide2.JPG
c. Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.
d. Garis lempar bebas 
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f. Bola 
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya. Bola berukuran:
• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g. Lama permainan 
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
h. Wasit 
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
i. Pemain
Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian pemain.

Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:
3. Teknik dasar permainan bola tangan
a. Teknik melempar bola 
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b) Lemparan dada (over chest pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)

2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:
a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)
b) Lemparan dari samping badan (side pass)
c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)
b) Teknik menggiring bola (dribbling)

Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yang mudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:

1). Drible harus dengan satu tangan.
2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible zig-zag.
4). Drible – vivot – drible zig-zag.
5). Bodweaving – drible zig-zag.

b. Cara melakukan gerakan drible: 

1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola 

1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot) 
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang. 
2). Menembak saat bola keatas (the jump shot) 
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan. 
3). Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot) 
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.

4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot) 
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.

5). Menembak dari samping badan (the side throw) 
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya

6). Menembak saat melayang (the flying shot) 
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.

d. Teknik menangkap bola 

Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:

1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.

Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas


C.   Peraturan Permainan Bola Tangan
1.    Tiap regu terdiri dari 12 pemain
2.    Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling sedikit harus ada 8 orang pemain sampai akhir waktu bermain, jumlah ini dapat ditambah sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknyapemain suatu ragu dalam pertandingan menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan.
Wasit dapat mengakhiri pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi jumlah pemain.
3.    Permainan bola tangan dimainkan oleh regu masing-masing regu terdiri dari 7 pemain yang berada dilapangan.
4.    Mengganti pemain –pemain yang luka diwaktu pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk menjaga gawang dan satu pemain lapangan. Keputusan hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan bebas).
5.    Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan lapangan permainan diwaktu permainan berjalan harus seizin wasit. (lemparan bebas) lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana pemain itu dengan aktif mencampuri permainan, atau ditempat yang ditinggalkannya. Seorang pemain yang meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak diperkenankan kembali bermain untuk sisa  waktu permainan.
6.    Para pemain lapangan suatu regu harus berpakaian seragam, penjaga gawang harus dapat membedakan dirinya dengan jelas dari pemain-pemain lainnya.
Sebaiknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor 1-11 dengan penjaga gawang diberi no 1. Nomor harus kira-kira 20 cm tingginya dan terlihat jelas pada pakaian. Setiap pemain harus bersepatu dan berseragam serta bernomor punggung/ dada. Pemain dilarang memakai sepatu spikes, sepatu dop yang tajam, sepatu dengan kait, gelang tangan, arloji tangan, cincin, dan kacamata tidak bermontur.
Wasit harus memeriksa satu dan lainnya sebelum permainan di mulai. Segala sesuatu yang tidak menurut peraturan harus deperbaiki karena para pemain nanti tidak diijinkan untuk ikit dalam permainan.


D.   Pelanggaran-pelanggaran
a.       Membawa bola lebih dari tiga langkah
b.      Memegang bola lebih dari tiga detik
c.       Melempar bola keatas, kemudian ditangkap lagi sebelum bola menyentuh pemain lawan.
d.      Menyentuh bola dengan tungkai bawah
e.       Dengan sengaja melempar bola dengan lawan
f.       Memasuki daerah kiper
g.      Memukul, menarik, mendorong, menjatuhkan lawan
h.      Dan segala tindakan menurut wasit  yang merugikan
Penalti terjadi karena pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning
Pelanggran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.


E.   Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia

Permainan Bola tangan di Benua Asia
        Federasi bola tangan asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian Games berlangsung di kota taheran. Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. Syekikh Fahid Al-Ahmad Al Sabah yang ditunjuk sebagai presiden, menyadari pentingannya permainan bola tangan pada acara Asian Games yang diselengagarakan di Taheran. Federasi bola tangan Asia dibentuk pada saat itu juga dan Syeikh Fahid terpilih dengan suara bulat sebagai presiden dari federasi tersebut. Tokoh dari Kuwait itu seseorang yang mempunyai peranan yang besar dalam menggalang solidaritas dan persahabatan diantara negara-negara Asia melalui Olahraga.
        Pemerintah Kuwait dengan murah hati memberikan dukungan keuangan dan moral untuk membantu kelangsungan hidup A.H.F. Markas besar A.H.F ditetapkan atau berada di Kuwait. Presiden dan A.H.F selalu siap melayani negara-negara yang bersekutu dan juga siap membantu segala sesuatu yang mungkin untuk mempromosikan permainan bola tangan  di negara-negara Asia, anggota dari federasi mulai bertambah dan negara-negara baru mulai memainkan permainan bola tangan ini. I.H.F (International Handball Federation). Pada Asian Games yang diselengarakan pada tahun 1986 di Seoul, Korea Selatan, Indoor handball termasuk olahraga yang dipertandingkan dan pada Asian Games tersebut,beberapa negara yang berhasil menempatkan diri dalam urutan juara Indoor Handball untuk putra seperti asal Korea selatan, China dan Jepang.

Permainan Bola Tangan di Indonesia
       Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan dengan 11 pemain (Outdoor handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kulikuler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bola tangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada waktu PON II tersebut, hanya terdiri dari emat daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain dalam PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi, meskipun demikian sampai saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang harus diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA. Bola tangan juga merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dibeberapa Perguruan Tinggi.











BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan

Sejarah perkembangan bola tangan (handball) yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh tokoh gymnastic dari jerman yaitu Konrad Koch, akan tetapi permainan bola tangan ini tidak langsung populer pada saat itu. Setelah perang dunia pertama berakhir, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum mempunyai badan atau organisasi sendiri. Permainan bola tangan menjadi suatu cabang olahrga yang populer dan dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu dilangsungkannya Olympic Games di berlin, permainan bola tangan memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan secara resmi.
            Setelah perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan. Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi untuk bola tangan di seluruh dunia.

            Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Peraturan dari permainan handball ini merupakan aturan cara bermain handball yang sportif dan agar tidak boleh di langgar bagi siapa yang melanggar akan terkena hukuman kartu kuning atau dikeluarkan kartu merah. Perkembangan bola tangan di Indonesia sendiri mengalami kemunduran olahraga handball pernah terdaftar di salah satu multievent ( PON ke II) yang di selengarakanya di Jakarta pada tahun 1951, bahkan pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi (POMNAS) dan bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V di Medan tahun 1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan perlahan olahraga bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi. Meskipun demikian sampai saat ini permainanbola tangan masih diajarkan di kalangan SMP maupun SMA tertentu dan bola tangan juga menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI Bandung