MAKALAH
PENJASKES
“Permainan Bolatangan”
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengetahuan Umum Olahraga

Disusun oleh
:
Nama : Edi Raharjo
Kelas : 2012B
Dosen Pembimbing :
M. Agung Setyabudi, S.Or
PROGRAM STUDI PENJASKES
STKIP JOMBANG
2014
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang permainan bolatangan.
Penulis membahas mengenai sejarah perkembangan dan
cara bermain bola tangan yang sesui aturan yang benar . Pada penulisan makalah
ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna
memberikan hasil yang terbaik bagi isi penulisan makalah ini. Penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga
penulisan dapat menyelesaikan makalah ini .
Makalah ini dibuat
dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah “Pengetahuan Umum Olahraga”
dengan Dosen Pembimbing Bapak M. Agung
Setyabudi, S.Or.
Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua, terutama untuk penulisan makalah selanjutnya.
EDI
R.H..Jo
Jombang, 9 Januari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan aktivitas teratur dan
terencana dengan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan dalam rangka mendapatkan
prestasi bagi seorang atlit, Olahraga sangat mudah diterima oleh kalangan masyarakat,
banyak masyarakat menghabiskan waktu liburnya pada hari pekan dengan ber-Car
free Day, karena olahraga sangatlah murah, menyegarkan, menyenangkan dan
menyehatkan. Perkembangan sejarah terus berkembang sampai saat ini selalu ada
perbaikan-perbaikan dalam dunia olahraga, namun sangat hironisnya salah
satu cabang olahraga bola tangan untuk di Indonesia kurang diminati bahkan
dikalangan masyarakat tidak banyak yang mengetahui tentang olahraga bolatangan
(handball) hanya di daerah-daerah tertentu saja sebagian masyarakat
berolahraga bolatangan, di sekolah pun hanya di beberapa sekolah yang di
ajarkan permainan bolatangan, sangat hironis Olahraga bola tangan yang dapat
menimbulkan kerjasama tim, kepedulian sesama mejungjung tinggi sportivitas
karena olahraga mengajarkan banyak hal dari peraturan permainan olahraga yang
ditaati tidak dilanggar dapat menjadikan perilaku yang disiplin.
Handball adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan
sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Handball atau bola
tangan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno meskipun menggunakan peraturan yang
masih kuno namun dengan ditelusuri oleh Homer dan Odyssey yang di gambarkan
pada saati itu, dan handball dikenal dengan sebutan “Fangballspiel” atau
permainan tangkap bola.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang, dalam
dunia olahraga sendiri harus bisa lebih memperhatikan dan membina, bukan hanya
saja sekedar materil melainkan terhadap perkembangan cabang olahraga seperti
bola tangan bisa lebih di populerkan bukan hanya tugas negara tetapi ini
semua menjadi kebaikan untuk semua tetap melestarikan warisan sejarah
olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Olahraga Bola tangan?
2. Bagaimana Permainan Olahraga Bola Tangan?
3. Apa
saja peraturan yang digunakan dalam permainan Bola Tangan?
4. Apa
saja pelanggaran yang dapat terjadi di dalam permainan Bola tangan?
5. Bagaimana
Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
1. Agar
pembaca mengetahui sejarah dan bagaimana perkembangan bola tangan sampai saat
ini.
2.
Agar pembaca mengetahui tentang aturan-aturan yang ada pada permainan bola
tangan.
3. Agar
dapat memainkan permainan bolatangan (handball) dengan hal demikian
Olahraga bolatangan dapat dikembangkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BOLATANGAN
a. Masa Yunani kuno
Permainan bola tangan
dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bolatangan sudah
dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania” yang
dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan
Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama
Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di Jerman peramainan bola tangan
dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola” yang diperkenal
kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der
Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533)
menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan
menggunakan telapak tangan mereka”.
Pada tahun 1793
masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi
dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga
Denmark mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di
Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan.
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke
gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola
adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x
20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di
sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki
penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball
dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
b. Perintis Bolatangan Lapangan Moderen
Bolatangan modern
dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada
tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu
Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan
jasmani yang memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar
dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga memperkenalkan
permainan bolatangan dinegaranya pada tahun 1910.Pada tahun 1912 seorang
kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan lapangan untuk
pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz
memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di
beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran
bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha satu pendiri bolatangan
lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres
Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk
menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.
c.
Pelopor Federasi Bolatangan Internasional
Pada tahun 1928
International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade
Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk
pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada
tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara
mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball
Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis,
Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki
jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet
putra maupun putri.
d.
Sejarah Bolatangan dalam Olimpiade
Pada tahun 1938 di
Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir
diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena
diadakan penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade
dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade
ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh
80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.
B.
CARA BERMAIN BOLATANGAN
Permainan ini
dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek
dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang
lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga
gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri,
berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
Pinalti Terjadi
Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan
melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2
menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain
tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai
waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing
terdiri 7 orang, 6 sebagai pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah
lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3
langkah, cara memasukkan bola dengan Shooting dari garis luar setengah
lingkaran depan gawang.
a.
Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi
panjang berukuran:
• Panjang lapangan : 40 meter
• Lebar lapangan : 20 meter
• Garis pembatas lapangan : 5 cm
• Panjang lapangan : 40 meter
• Lebar lapangan : 20 meter
• Garis pembatas lapangan : 5 cm
b.
Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan
ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
• Tinggi gawang: 2 meter
• Lebar gawang : 3 meter
• Tinggi gawang: 2 meter
• Lebar gawang : 3 meter
c. Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis
panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan
garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter
diukur dari tiang gawang.
d. Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f. Bola
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya. Bola berukuran:
• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g. Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
d. Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f. Bola
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya. Bola berukuran:
• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g. Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
h. Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
i. Pemain
Setiap tim terdiri
dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang
penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah
pergantian pemain.
Berikut adalah posisi
dari masing-masing pemain:
3. Teknik dasar permainan bola tangan
a. Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b) Lemparan dada (over chest pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)
a. Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b) Lemparan dada (over chest pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)
2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:
a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)
b) Lemparan dari samping badan (side pass)
c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)
b) Teknik menggiring bola (dribbling)
Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yang mudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:
1). Drible harus dengan satu tangan.
2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible zig-zag.
4). Drible – vivot – drible zig-zag.
5). Bodweaving – drible zig-zag.
b. Cara
melakukan gerakan drible:
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola
1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola
1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.
2). Menembak saat bola keatas (the
jump shot)
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.
3). Menembak saat meloncat ke depan
(the dive shot)
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik menangkap bola
Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik menangkap bola
Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
C. Peraturan
Permainan Bola Tangan
1. Tiap regu terdiri dari 12 pemain
2. Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling sedikit
harus ada 8 orang pemain sampai akhir waktu bermain, jumlah ini dapat ditambah
sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknyapemain suatu ragu dalam pertandingan
menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan.
Wasit dapat mengakhiri pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi
jumlah pemain.
3. Permainan bola tangan dimainkan oleh regu
masing-masing regu terdiri dari 7 pemain yang berada dilapangan.
4. Mengganti pemain –pemain yang luka diwaktu
pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk menjaga gawang dan satu pemain
lapangan. Keputusan hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan bebas).
5. Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan
lapangan permainan diwaktu permainan berjalan harus seizin wasit. (lemparan
bebas) lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana pemain itu dengan aktif
mencampuri permainan, atau ditempat yang ditinggalkannya. Seorang pemain yang
meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak
diperkenankan kembali bermain untuk sisa waktu permainan.
6. Para pemain lapangan suatu regu harus berpakaian
seragam, penjaga gawang harus dapat membedakan dirinya dengan jelas dari
pemain-pemain lainnya.
Sebaiknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor 1-11 dengan penjaga
gawang diberi no 1. Nomor harus kira-kira 20 cm tingginya dan terlihat jelas
pada pakaian. Setiap pemain harus bersepatu dan berseragam serta bernomor
punggung/ dada. Pemain dilarang memakai sepatu spikes, sepatu dop yang tajam,
sepatu dengan kait, gelang tangan, arloji tangan, cincin, dan kacamata tidak
bermontur.
Wasit harus memeriksa satu dan lainnya sebelum permainan di mulai. Segala
sesuatu yang tidak menurut peraturan harus deperbaiki karena para pemain nanti
tidak diijinkan untuk ikit dalam permainan.
D. Pelanggaran-pelanggaran
a. Membawa bola lebih dari tiga
langkah
b. Memegang bola lebih dari tiga detik
c. Melempar bola keatas, kemudian
ditangkap lagi sebelum bola menyentuh pemain lawan.
d. Menyentuh bola dengan tungkai bawah
e. Dengan sengaja melempar bola
dengan lawan
f. Memasuki daerah kiper
g. Memukul, menarik, mendorong,
menjatuhkan lawan
h. Dan segala tindakan menurut
wasit yang merugikan
Penalti terjadi karena pelanggaran pertama seorang
pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning
Pelanggran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2
menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain
tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai
waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
E. Sejarah
Perkembangan Bola Tangan di Indonesia
Permainan
Bola tangan di Benua Asia
Federasi bola tangan asia (Asian Handball Federation)
terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian Games berlangsung di kota taheran.
Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait.
Syekikh Fahid Al-Ahmad Al Sabah yang ditunjuk sebagai presiden, menyadari
pentingannya permainan bola tangan pada acara Asian Games yang
diselengagarakan di Taheran. Federasi bola tangan Asia dibentuk pada saat itu
juga dan Syeikh Fahid terpilih dengan suara bulat sebagai presiden dari
federasi tersebut. Tokoh dari Kuwait itu seseorang yang mempunyai peranan yang
besar dalam menggalang solidaritas dan persahabatan diantara negara-negara Asia
melalui Olahraga.
Pemerintah Kuwait dengan murah hati memberikan dukungan
keuangan dan moral untuk membantu kelangsungan hidup A.H.F. Markas besar A.H.F ditetapkan
atau berada di Kuwait. Presiden dan A.H.F selalu siap melayani negara-negara
yang bersekutu dan juga siap membantu segala sesuatu yang mungkin untuk
mempromosikan permainan bola tangan di negara-negara Asia, anggota dari
federasi mulai bertambah dan negara-negara baru mulai memainkan permainan bola
tangan ini. I.H.F (International Handball Federation). Pada Asian
Games yang diselengarakan pada tahun 1986 di Seoul, Korea Selatan, Indoor
handball termasuk olahraga yang dipertandingkan dan pada Asian Games
tersebut,beberapa negara yang berhasil menempatkan diri dalam urutan juara
Indoor Handball untuk putra seperti asal Korea selatan, China dan Jepang.
Permainan
Bola Tangan di Indonesia
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya
di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan
yang dimainkan ialah bola tangan dengan 11 pemain (Outdoor handball) dan
dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kulikuler. Pada masa itu
juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi
maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bola tangan pernah mengisi
acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke II
yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada
waktu PON II tersebut, hanya terdiri dari emat daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain dalam PON, permainan bola tangan
juga pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang sekarang
berubah namanya menjadi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Bola tangan
pernah dipertandingkan pada POM ke-V yang diselenggarakan di Medan pada tahun
1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde
lama (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola tangan mengalami
kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi, meskipun demikian sampai
saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang harus
diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA. Bola tangan juga merupakan mata kuliah
wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) dan dibeberapa Perguruan Tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sejarah perkembangan bola tangan (handball)
yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh tokoh gymnastic dari
jerman yaitu Konrad Koch, akan tetapi permainan bola tangan ini tidak langsung
populer pada saat itu. Setelah perang dunia pertama
berakhir, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan
mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan
tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum
mempunyai badan atau organisasi sendiri. Permainan bola tangan menjadi suatu
cabang olahrga yang populer dan dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936,
pada waktu dilangsungkannya Olympic Games di berlin, permainan bola
tangan memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang di
pertandingkan secara resmi.
Setelah perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara
yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai
kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga
lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para
wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian
dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu
sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan. Hasil
dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International
Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi untuk bola
tangan di seluruh dunia.
Permainan ini
dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek
dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang
lawan. Peraturan dari permainan handball ini merupakan aturan cara bermain
handball yang sportif dan agar tidak boleh di langgar bagi siapa yang melanggar
akan terkena hukuman kartu kuning atau dikeluarkan kartu merah. Perkembangan
bola tangan di Indonesia sendiri mengalami kemunduran olahraga handball pernah
terdaftar di salah satu multievent ( PON ke II) yang di selengarakanya di
Jakarta pada tahun 1951, bahkan pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga
Mahasiswa Nasional (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi (POMNAS) dan
bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V di Medan tahun 1960, akan
tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama
(1965-1966) dan perlahan olahraga bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya
menjadi tidak populer lagi. Meskipun demikian sampai saat ini permainanbola
tangan masih diajarkan di kalangan SMP maupun SMA tertentu dan bola tangan juga
menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI
Bandung